Rabu, 07 Oktober 2015

Çalikusu ( Wren)

Çalikusu (2013–2014)



calikusu adalah drama series produksi dari TIMS production yang terdiri dari 30 episode yang dibintangi oleh Fahriye Evcen dan Burak ozcivit. Drama ini di daptasi dari novel yang di tulis oleh Reşat Nuri Güntekin yang merupakan novel klasik menceritakan kisah seorang gadis yatim piatu, dimana dia menulis buku harian tentang apa yang dia alami.feride dewasa telah ditunangkan dengan kamran, yaitu anak besime bibi feride.tetapi feride kabur saat malam pernikahannya dan dia pergi ke Anatolia untuk bekerja sebagai guru.drama series ini juga di produksi pada tahun 1986 yang dibintangi oleh Aydan Şener dan Kenan Kalav

diawal episode  Feride kecil sedang duduk diatas pohon yang lumayan besar di malam hari teman -teman asramanya berteriak menyuruhnya turun, pengawas  pun ikut meminta feride untuk turun tetapi feride tidak mau dia adalah gadis kecil yang keras kepala, namun saat dia memandang langit ada sebuah bintang jatuh diapun menganggil ibunya pada bintang itu dan diapun terjatuh lantas teman-teman dan para pengawaspun berteriak karena feride jatuh. dan kejadian itu adalah flashback kehidupan feride. Feride yang tumbuh dewasa menulis buku diary dia menulis tentang masa kecilnya dimana guru bahasa perancisnya untuk menulis tentang memorry pertama dalam hidup terutama kehidupan Ayah, ibu dan saudara kandung. dia menceritakan tentang ayahnya (Nizamettin) yang merupakan seorang prajurit dan keluarganyapun tinggal di Beirut karena tugas. Feride menceritakan mas akecilnya yang senang makan buah aprikot dan membuang biji nya, suatu hari saat ayahnya harus bertugas sampai malam hari diapun berpamitan pada ibu feride bahwa dia akan pulang pada pagi hari bersama lukman bey yang akan mengobati ibu feride yang sedang sakit pada saat itu ( sakit batuk seperti batu kronis). Ayah feride yang melihat feride membuang biji aprikot dengan cara meludahkan biji-bijinyapun menghampiri feride dan memberitahu bahwa biji itu akan bisa tumbuh menjadi pohon yang besar dan menghasilakn buah aprikot yang banyak. Feridepun di ajari cara menanam biji aprikot itu oleh ayahnya, di belakang nampak ibunya bahagia memperhatikan anak dan suaminya.
Saat waktu makan malam Feride sedang bersama ibunya dirumah, ibu feride menyiapkan makan malam tetapi feride tidak mau makan karena merasa tidak lapar dan perutnya terasa tidak enak, itu karena makan banyak aprikot. Ibu feride menyuruh feride untuk makan tetapi feride tidak mau dan pergi ke kamarnya, saat feride berlalu ibunya batuk sampai berdarah dan kemudian tidak sanggup untuk berdiri dia duduk disofa dan kemudian meninggal. Feride datang menemui ibunya yang sudah tidak bernyawa karena lampu kamarnya mati, feride tidak mengetahui bahwa ibunya telah meninggal dia mengira ibunya sedang melamun, Feride memperhatikan ibunya diam dengan mata terbuka feride mulai berbicara soal perutnya yang kurang enak, feride mulai menggoda ibunya agar ibunya mau merespon dia loncat-loncat di sofa sambil berkata cermin ibunya yang merupakan hadiah dari ayah feride, telah dipecahkan oleh feride.feride mengira ibunya akan marah tetapi ibunya tetap dia. feride mulai bersikap konyol dia ingin melucu diapun mulai berjoget dan menyanyi sambil menabuh alat sulam ibunya sebagai rebbana (gw rasa yang jadi feride kecil ini imut banget hahahha lucu). feride mendekati ibunya dan mulai melucu berteriak teriak didepan wajah ibunya tetapi ibunya diam saja akhirnya feride mengatakan pada ibunya dia takut. Feride tidur didekat jasad ibunya saat pagi hari ayahnya pulang bersama seorang pria yang akan mengobati ibunya, ayahnya sangat kaget melihat ibu feride duduk terkoyak dan mata melek dengan mulut berdarah, feride bangun dan bertanya ada ayah  nya yang masih berdiri ada apa dengan ibunya, ayahnya hanya terdiam dan tak kuat berdiri melihat kondisi jasad istrinya dan pria yang disamping ayah feridepun berdoa untuk arwah ibu feride. Sampai ibu feride dimakamkan feride belum mengetahui bahwa ibunya itu pergi untuk selamanya,ibu feride di makamkan di istanbul dekat dengan rumah bibinya Besime. ayah feride bingung untuk menjelaskan tentang kematian istrinya kepada feride kecil, akhirnya feride berfikir bahw aibunya sedang ditaman seperti biji aprikot dan dia bertanya pada ayahnya apa ibunya akan tumbuh dengan cepat itu akan sangat menyenangkan bila ibunya akan tumbuh seusia seperti feride kerena mereka akan bisa bermain, dan feride akan mendongengi ibunya ( pikiran anak kecil yang polos). Ayahnya ingin menjelaskan tentang keadaan sebenarnya tetapi kemudian seorang pria datang dan memberitahu acara pembacaan doa telah dimulai ayah feride pergi ke ruangan para pria berkumpul untuk membacakan doa bagi arwah. Para wanita didapur membicarakan feride yang malang yang ditinggal mati ibunya saat usia yang masih kecil dan mereka membicarakan besime akan mengurusnya karena bibi adalah separuh ibu, feride mempertanyakan itu dan para wanita itu menyambut gadis kecil yang lugu itu dengan memberikan makanan alva,tetapi masih panas, feride pergi. dan ketiga wanita didapur membicarakan lagi soal feride yang akan tingal bersama Besime dan ayah feride nizamettin pasti akan setuju. feride mengintip diruangan para pria berdoa, anak laki kecil melihatnya yaitu kamran kecil.  kamran menghampiri feride yang duduk di kursi dan memberikan feride sepotong kue karena berfikir feride sedang sedih tetapi feride tidak tau mengapa kamran berfikir dia sedang bersedih tiba-tiba adik kamran Necmiye datang dan berteriak agar kakanya tidak mendekati feride karena feride kan menularinya, ibu feride mati dan itu bisa menular. mendengar itu feride menjatuhkan kue yang ada di tangan kamran karena feride tau makna kata mati. Necmiye menyuruh kamran untuk mencuci tanganya nampak kamran mencuci tanganya sumur pompa yang dipompa necmiye,feride melihat dari kejauhan,necmiye berusaha memberitahu mujgan agar tidak mendekati feride.
malam itu keluarga besar ibu ferdie berkumpul, ayah feride besok akan berangkat menjalankan tugas dan besime ingin feride untuk tinggal dia akan mengurusnya, ibu mujgan pun juga menawarkan diri untuk mengasuh feride.tetapi ayah feride berencana akan mendaftarkan feride di sekolah asrama, para paman dan bibinya pun tidak setuju.Nizamettin  beralasan bila disekolah asrama feride akan tidak menjadi beban mereka dan akan mendapat pendidikan yang baik, mereapun menghormati keputusan Nizamettin.malam harinya feride berbicara tentang kepergian ibunya ayahnya menjelaskan bahwa mati hanyalah oarang hidup melupakan mereka, karena feride akan mengingat ibynya dalam pikiran dan hatinya, feride berkata dia telh lupa wajah ibunya, ayahnya menyuruh untuk melihat bintang dilangit, ayahnya menyuruh feride untuk tidur dan menaruh feride di kasur, saat ayanhnya keluar kamar feride tidak bisa tidur feridepun pergi kehalaman. Ayah feride pergi mendatangi paman feride yang sedang berada di ruang kerja dan dia mneyiapkan warisan ibu feride dari ayahnya tetapi Nezamettin tidak mau mengambil warisan itu, merekapun membicarakan masa lalu tentang bagaimana nezamettin menikahi ibu feride yang tidka direstui karena kakek feride tidak mau anaknya menikah dengan prajurit,paman feride menyuruh nezamettin memikirkan masa depan feride karena pama feride berfikir ayah feride akan menikah lagi kelak, nezamettin tetap tidak mau mengambil warisan itu dan tidak akan menikah lagi,ferid etidak membutuhkan ibu tiri karena itu dia memasukan ke sekolah asrama karena feride tipe anak yang tidak bisa diam dia seperti anak laki-laki kelakuanya, dan paman feride mengerti alasan nezamettin,Feride mneggambar sosok ibunya dihalaman dan kemudian di tiudr dismping gambar yang dia buat, ayahnya melihat hal itu,
keesokan harinya Nizamettin mebawa feride ke sekolah perancis, dengan bahasa perancis nezamettin menjelaskan kepada pengurus/ guru sekolah (aleksi) tentang feride yang baru saja kehilangan ibunya dan soal dia harus bertugas. sat mereka berbicara feride memcahkan vas bunga yang ada di meja, ayahnya feride berteriak pada feride tetapi aleksi berkata tidak masalah. aleksi mencoba mengenalkan dirinya kepada feride dan mengajak mereka untuk melakukan pendaftaran, namun feride beratnya pada ayahnya apa dia akan tinggal di sekolah itu, ayahnya mencoba membujuk feride agar mau dan jangan membuat dirinya menjadi sedih. kemdudian ayahnya pergi untuk melakukan pendaftaran bersama guru aleksi dan feride menunggu di lobby bersama pekerja di sekolah itu (beatriz), feride kecil melihat gambar salid di dinding dan bertanya apa kah arti dari tulisan itu kepada beatriz," Notre pere dans le ciel" yang bearti bapa kami, bagaimana di langit. ayah feride. feride berkata ibunya juga ada di langit, ayah feride datang dan berkata bahwa dia tidak ragu pada feride yang akan memenuhi kewajibannya.Ayah feride berpamitan pada feride dia harus pergi dan dia berjanji akan menjenguk feride, ayah dan anak itu akhirnya berpelukan, nizamettin mengelurkan air mata saat berpamitan kepada anaknya.  feride melihat ayahnya pergi dan tetap duduk
Beberapa tahun kemudian feride yang berumur 10 tahunan duduk di bangku yang sama, dan paman dia datang menjemputnya untuk berkunjung kerumahnya, dia bilang istri dan anak anaknya merindukan feride dan bibinya besime membuatkan sutlac (puding beras ) dan  dilber memasak banyak masakan. Sedangkan di rumah besime sedang sibuk menyiapkan segala sesuatu untuk menyambut feride dan necmiye tampak kurang suka dan tidak mau membantu, dan kamran remaja datang menanykan bahwa feride apa jadi datang, besime memberitahu kedua anaknya jangan sampai membuat feride sedih seperti terakhir mereka bertemu terutama pada necmiye. Necmiye merasa cemburu dengan keberadaan sepupunya itu.besime menjelaskan bahwa dia mencintai necmiye.
nampak dihalaman pengantar susu berteriak nuriye datang dna menyuruh jangan berteriak itu kan di dengar semua orang penjual susu tersebut sedikit merayu rayu nuriye dan kemudian nampak kereta kuda, feride dan pamannya (Seyfettin) sampai, feride berlalri menuju bibinya besime, dan memeluknya mereka menyambut feride dan bertanya tentang sekolah feride, feride bercerita mereka di sekolah memanggil gurunya kakak.necmiye nampak tidak menyukai feride, feride pergi ke halaman belaknga dan duduk di tangga dia melihat kamran yang sedang membaca buku kamran melihat feride
malam harinya saat feride akan tidur dia berbicara dengan besime yang snagat menyayanginya , mereka tampak bahgia membicarakan ayah dan ibu feride, tiba tiba necmiye yang tidak mau meminum susu yang telah di siapkan Nuriye, dia tidak mau diingin ibunya, besime, necmiye berteriak memanggil ibunya, feride dan besime mendengar teriakan necmiye mereka pergi ke kamar necmiye dan necmiye mengatakan rindu besime dan dia selalu mimpi buruk saat  melihat besime sedang bersama feride.akhirnya besime mengajak tidur bersama feride dan necmiye  di kamar necmiye dan kemudian necmiye mau meminum susunya. feride adalah anak yang jail di pagi hari saat dia bangun dia mengerjai necmiye dia menggambil air di gelas dan menuangkan air tersebut ke necmiye yang sedang tidur dia membuat seakan akan necmiye mengompol, feride berakting tidur lagi dan saat besime bangun dia kaget sesuatu yang basah di spereinya dna dia mengira necmiye ngompol, necmiye bilang dia tidak mengompol dan feridepun berteriak dan para pembantu datang kekamar  necmiye dan para pembantu itu menghibur necmiye dan dengan paksaan kedua rekannya nuriye terpaksa mengaku juga masih mengompol. kamaran dan ayahnya datang untuk melihat keributan di pagi hari itu, besime mengatakan tidak ada apa-apa. Pagi itu feride akan kembali ke asrama, bibinya berpesan agar baik baikd engan gurunya dna feride berkata bukan guru tapi kakak, wajah feride nampak sedikit sedih saat melihat kamuran/kamran yang begitu cuek dan tetap membaca buku saat semua orang mengantar kepergian feride, namun kamran juga sedikit memperhatikan feride, feride sedikit kesal dengan perilaku kamran dia langsung mengambil lumpur dan melemparkan gumpalan lumpur ke arah kamuran,baju  kamuran terkena lemparan lumpur.feride kesal karena kamuran tidak mau melihatnya, selalu cuek. feride kembali dikelas dan kemudian  guru memberikan mereka tugas menulis tentang memory pertama dalam hidup terutama tentang ayah,ibu dan saudara kandung, feride bingung dengan tugas tersebut. Saat dimalam hari dikamar asramanya feride begitu kesulitan mengerjakan PRnya kemudian dia mencoba melihat temannya yang sedang mengerjakan PR dan membaca tulisan temannya dan mereka mulai mengejek sedikit kepada feride, feride sedikit ngambek dan kemudian dia berlari, salah satu temannya bertanaya feride mau pergi kemana, feride menjawab akan ke ibunya, lantas semua teman sekamar feride berlari mengikuti feride yang keluar kehalaman dan beberapa anak wanita melaporkan kejadian itu ke guru, feride berada di atas pohon dan melihat bontang sambil berbicara pada bintang yang dianggap itu adalah ibunya, feride ingin bermimpi bertemu ibunya, guru datang dan menyuruh feride turun dan feride terjatuh saat ada bintang jatuh. di waktu yang sama di rumah besime, tuan seyfretin membuka pintu dan nampak 2 prajurit datang dan embawa sebuah seragam milik nizamettin, besime yang datang dan mengetahui kabar nizamettin telah gugur, seyfettin menerima seragam Nizametin mereka tampak sedih dengan kabar duka tersebut,
feride jatuh dari pohon dan diapun mendapat luka dikening, feride pingsan dan  salah satu pengawas berkata " dia itu bukan anak kecil, tetapi dia itu calikusu" kemudian feride sadar dan diambut oleh aleksi dan teman-teman sekamarnya sedang menunggu disamping ranjang.
dipagi hari teman feride memberitahukan feride bahwa bibinya datang dengan kamuran sedang menuju ke kamar, saat itu feride berada di atas tempat tidur kemudian bibinya datang dan teman temannya mengikuti serta ada aleksi. feride mengira bibinya sedang mejenguknya dan feride bingung kenapa bibinya menangis bibinya beralasan dia sedang sangat berkeringat,. Besime mengajak feride untuk pulang tetapi feride tidak mau dia ingin di asrama saja, bibinya berusaha mengajak dia pulang kerumahnya tetapi feride tetap ngotot tidak mau ikut dan kemudia  kamuran memberinya sekotak coklat dan feride menolaknya, besime tidak sanggup menahan kesedihanya, nampak teman-teman feride juga memasang wajah sedih, besime berusaha memberitahu kabar soal ayahnya tetapi feride tidak mau mendengar.
feride sedang berada di kelas dan alesi sedang menyuruh satu persatu muridnya untuk mebacakan tugas soal keluarga, saat teman fereide satu persatu membacakan ceritanya di depan feride malah asyik menggoda teman-temannya yang lain nampak dia memang sangat usil, dan kemudian feride mangambil pensil teman yang duduk didepan bangkunya, aleksi memeprhatikan tingkah feride,teman feride mengadu pensilnya diambil feride, alesi menyuruh untuk mengembalikan pensil itu, feride langsung mematahkan pensil temannya dan kemudian mengembalikan pensil tersebuy, alhasil feride dihukum oleh alesi untuk berdiri dipojokan dengan satu kaki dan terlihat sedih saat mendengar temannya membacakan cerita tentang keluarga masing-masing.
bebrapa tahun kemudian nampak feride yang sudah dewasa yang sedang di hukum berdiri dengan satu kaki dipojokan oleh guru matild
bersambung :P~~

Para Pemain
1. Fahriye Evcen berperan sebagai Feride

2. Burak Özçivit berperan sebagai Kamuran / Kamran

3. Pinar Caglar Genctürk berperan sebagai Münevver

4. Deniz Celiloglu berperan sebagai Selim, seorang dokter teman sekator kamuran

5. Günes Hayat berperan sebagai Gülmisal Kalfa, pekerja dirumah besime
6. Hülya Gülsen Irmak berperan sebagai Dilber Kalfa, pekerja dirumah besime
7. Elif Iskender berperan sebagai Besime,bibi feride ibu kamuran dan necmiye, istri seyfettim

8. Asli Içözü berperan sebagai Sör Aleksi , guru feride
9. Su Kutlu berperan sebagai Misel
10. Ege Kökenli berperan sebagai Mari, teman asrama feride sahabat necmiye
11. Begüm Kütük berperan sebagai Neriman

12. Makbule Meyzinoglu berperan sebagai  Sör Matild
13. Mehmet Ozgur berperan sebagai Seyfettin, ayah kamuran dan necmiye, suami besime,paman feride

14. Alptekin Serdengeçti berperan sebagai levent

15. Elif Sümbül Sert berperan sebagai Sütlü Nuriye, pekerja di rumah besime

16. Bengü Ergin berperan sebagai Müjgan, sepupu feride

15.Ebru Helvacioglu berperan sebagai Necmiye, adik Kamran, cintanya selim, sepupu feride

17. Fehmi Karaarslan berperan sebagai Nizamettin Bey, ayah feride seorang prajurit

18. Nurcan Sirin berperan sebagai Muzzafer
19. Nesli Yilmaz berperan sebagai Nebibe, teman asrama feride
20. Vahdet Çelik berperan sebagai Edjer